Sifat-Sifat Koloid
Ada beberapa sifat
khas dari koloid yang tidak dimiliki oleh campuran homogan dan heterogen yaitu:
o
Efek Tyndall
Efek Tyndall merupakan peristiwa
penghamburan cahaya oleh partikel koloid. Efek Tyndall terjadi karena partikel
koloid berupa ion atau molekul dengan ukuran cukup besar, mampu menghamburkan
cahaya yang diterimanya ke segala arah, meskipun partikel koloid tidak
terlihat. Efek Tyndall tidak terjadi pada larutan sejati karena kecilnya ukuran
partikel zat terlarut sehingga tidak dapat menghamburkan cahaya.
Dalam kehidupan sehari-hari, efek tyndall dapat diamati
dalam peristiwa-peristiwa berikut ini:
1)
Terjadinya warna merah dan jingga dilangit pada
pagi atau sore hari dan terjadinya warna biru di langit pada siang hari.
2)
Berkas sinar matahari yang melalui celah
pepohonan akan tampak jelas jika udara berkabut.
3)
Sorot lampu mobil da motor diwaktu udara berkabut
terlihat lebih jelas.
4)
Sorot lampu proyektor digedung bioskop akan
tampak jelas saat ada asap rokok. Hal ini mengakibatkan gambar film di layar
menjadi kabur.
o
Gerak Brown
Merupakan gerakan acak partikel
koloid dalam medium pendisperinya yang disebabkan oleh tumbukan tidak seimbang
antara partikel-partikel koloid yang terdispersi dengan molekul-molekul medium
pendispersinya sehingga partikel-partikel koloid tersebar merata di medium
pendispersinya. Peristiwa ini menyebabkan koloid menjadi stabil dan tidak
mengendap meskipun didiamkan dalam waktu lama.
o
Muatan Koloid dan Elektroforesis
Elektroforesis adalah pergerakan
partikel koloid karena pengaruh medan listrik yang mengakibatkan
partikel-partikel koloid bergerak ke salah satu electrode yang muatannya
berlawanan dengan muatan listrik partikel koloid.
Muatan Koloid ditentukan oleh muatan ion yang terserap permukaan koloid.
o
Adsorpsi
Adsorbsi adalah proses penyerapan
suatu partikel zat, baik berupa ion, atom, atau molekul pada permukaan zat lain
yang terjadi akibat adanya gaya tarik yang tidak seimbang pada partkel zat yang
berada pada permukaan adsorben.
Sistem koloid terdiri dari fase
terdispersi yang tersebar merata di dalam medium pendispersinya sebagai
molekul-molekul yang sangat halus. Setiap partikel koloid mempunyai permukaan
yang berbatasan dengan medium pendispersinya. Permukaan ini memiliki kemampuan
adsorbsi yang tinggi. Apabila partikel koloid mengadsorpsi ion-ion yang ada di
dalam medium pendispersi, maka partikel-partikel koloid menjadi bermuatan
listrik.
Contoh sol As2S3 yang bermuatan negatif dan Fe(OH)3
bermuatan positif. Karena As2S3 mengadsorbsi ion negative
S2- dari medium
pendispersinya.
Fe(OH)3 mengadsorbsi ion positif Fe3+
dari hasil ionisasi Fe(OH)3 itu sendiri. Adsorbsi mengakibatkan partikel koloid
bermuatan sejenis sehingga tidak terjadi penggumpalan karena saling berjauhan.
Hal ini yang membuat koloid menjadi stabil.
Sifat
Adsorbsi dimanfaatkan dalam :
a)
Proses pewarnaan pada industry dengan larutan
basa atau Al2(SO4)3.
b)
Proses pemisahan mineral logam dari bijihnya
pada industry logam.
c)
Penjernihan air tebu pada proses pembuatan gula
pasir, menggunakan tanah diatome dan arang tulang.
d)
Proses penyembuhan sakit perut akibat bakteri
pathogen, menggunakan norit atau serbuk karbon.
e)
Penjernihan air dengan air tawas (Al2(SO4)3)
f)
Adsorbsi racun-racun berwujud gas dengan arang
halus pada penggunaan masker gas.
o
Koagulasi
Koagulasi adalah peristiwa
pengendapan partikel-partikel koloid sehingga fase terdispersi terpisah dari
medium pendispersinya. Koagulasi terjadi karena disperse koloid kehilangan
kestabilannya dalam mempertahankan partikel-partikelnya untuk tetap tersebar di
dalam mediumnya akibat adanya penetralan muatan partikel koloid. Keadaan ini
menyebabkan penggabungan partikel-partikel koloid sehingga berukuran lebih
besar.
Koagulasi koloid terjadi melalui
peristiwa-peristiwa berikut:
a.
Pelucutan muatan
koloid pada sel elektroforesis sehingga menyebabkan kestabilan koloid.
Apabila ke dalam sl elektroforesis dialirkan arus listrik dalam waktu cukup
lama, maka partikel koloid akan digumpalkan di electrode. Koloid muatan positif digumpalkan di katode
dan koloid bermuatan negative di anode.
b. Penambahan elektrolit pada disperse koloid. Apabila ke dalam disperse koloid ditambalan suatu elektrolit, maka koloid bermuatan positif akan menarik ion negative sedangkan koloid bermuatan negative akan menarik ion positif selanjutnya membentuk selubung yang melapisi partikel koloid. Apabila gerak antara selubungn dan partikel koloid terlalu dekat, selubung akan menetralkan muatan koloid sehingga terjadi koagulasi. Semakin besar muatan semakin besar gaya tarik menariknya dengan partikel koloid sehingga main cepat terjadi koagulasi.
Pemanfaatan sifat
koagulasi dalam kehidupan sehari-hari contohnya adalah:
o
Penggumpalan lumpur atau tanah liat pada proses
penjernihan air dengan tawas
o
Pengolahan karet dari lateks dengan koagulan
asam formiat.
o
Proses pembentukan delta di daerah muara denngan
koagulan air laut yang merupakan elektrolit.
o
Penetralan albuminoid dalam darah sehingga
mengakibatkan penggumpalan yang dapat menutup luka
o
Penggumpalan debu atau asap rokok pabrik dengan
koagulasi listrik. Alat ini dinamakan dengan alat pengendap Cottrell.
o
Koloid
Pelindung
Koloid pelindung adalah koloid yang dapat melindung koloid lain
agar tidak terkoagulasikan. Contoh menarik adalah penambahan koloid liofil ke
dalam liofob, dimana koloid liofob terbungkus tidak mengumpul, seperti
pembuatan es krim agar tidak menggumpat ditambahkan gelatin.
Contoh lain penerapan
koloid pelindung dalam dunia industry sebagai berikut:
i.
Lesitin, untuk
menstabilkan butiran-butiran halus air pada margari.
ii.
Minyak silicon,
melindungi campuran zat warna dan oksida logam dalam cat.
iii.
Kasein dalam susu,
melindungi lemak atau minyak dalam medium cair. Koloid pelindung dalam emulsi
disebut emulgator.
o
Koloid
Liofil dan Liofob
Koloid liofil dan liofob
digolongkan ke dalam sol. Koloid ini berdasarkan affinitas antara fase
terdispersi dengan medium pendispersinya.
· Koloid Liofil (suka cairan) : adalah koloid yang memiliki gaya
tarik menarik yang tinggi antara partikel-partikel terdispersi dengan medium
pendispersi. Medium pendispersi dalam liofil adalah air sehingga sering disebut
juga dengan hidrofil. Partikel koloid juga dapat mengadsorbsi molekul cairan
sehingga terbentuk selubung disekeliling partikel koloid. Keberaadan selubung
inilah yang menyebabkan koloid liofil lebih stabil.
·Koloid Liofob (takut cairan): adalah koloid yang memiliki gaya
tarik menarik yang lemah antara partikel-partikel terdispersi dengan medium
pendispersi. Medium pendispersinya sering disebut dengan hidrofob.
Pertikel-partikel koloid tidak dapat mengadsorbsi pelarutnya sehingga koloid
ini kurang stabil dan dapat dengan mudah terkoagulasikan dengan penambahan
elektrolit.
Perbedaan antar Koloid
Liofil dan koloid Liofob
Sifat-Sifat
|
Sol
Liofil
|
Sol
Liofob
|
Pembuatan
|
Dapat dibuat
langsung dengan mencampurkan fase terdispersi dengan medium terdispersinya
|
Tidak dapat dibuat
hanya dengan mencampur fase terdispersi dan medium pendisperinya
|
Muatan partikel
|
Mempunyai muatan
yang kecil atau tidak bermuatan
|
Memiliki muatan
positif atau negative
|
Adsorpsi medium
pendispersi
|
Partikel-partikel
sol liofil mengadsorpsi medium pendispersinya. Terdapat proses solvasi/
hidrasi, yaitu terbentuknya lapisan medium pendispersi yang teradsorpsi di
sekeliling partikel sehingga menyebabkan partikel sol liofil tidak saling
bergabung
|
Partikel-partikel
sol liofob tidak mengadsorpsi medium pendispersinya. Muatan partikel
diperoleh dari adsorpsi partikel-partikel ion yang bermuatan listrik
|
Viskositas (kekentalan)
|
Viskositas sol liofil > viskositas medium pendispersi
|
Viskositas sol hidrofob hampir sama dengan viskositas
medium pendispersi
|
Penggumpalan
|
Tidak mudah menggumpal dengan penambahan elektrolit
|
Mudah menggumpal dengan penambahan elektrolit karena
mempunyai muatan.
|
Sifat reversible
|
Reversibel, artinya fase terdispersi sol liofil dapat
dipisahkan dengan koagulasi, kemudian dapat diubah kembali menjadi sol dengan
penambahan medium pendispersinya.
|
Irreversibel artinya sol liofob yang telah menggumpal
tidak dapat diubah menjadi sol
|
Efek Tyndall
|
Memberikan efek Tyndall yang lemah
|
Memberikan efek Tyndall yang jelas
|
Migrasi dalam medan listrik
|
Dapat bermigrasi ke anode, katode, atau tidak bermigrasi
sama sekali
|
Akan bergerak ke anode atau katode, tergantung jenis
muatan partikel
|
0 Response to "Sifat-Sifat Koloid"
Posting Komentar